PUNGGAWA BULUTANGKIS SMPN 88, SILIPI - JAKARTA
Anggrek Garuda 88,
Jakarta
SMP Negeri 88 terkenal sebagai sekolah di
Jakarta Barat berpredikat pencetak para siswa berprestasi. Di sisi remang
kegemerlapan predikat itu, ternyata masih ada catatan kecil dan perlu diketahui
khalayak umum tentang kemenonjolan kegiatan di luar jam mengajar beberapa guru
sekolah yang dikomandoi Drs. H. Yusron, M.Pd tersebut.
Tersebutlah empat orang guru senior SMPN 88
mendapat gelar ‘Punggawa Bulutangkis’ di sekolah ini. Mereka adalah P. Komar, P. Panca, P. Harto,
dan P. Aris. Telah beberapa tahun mereka menekuni hobi positif bermain
bulutangkis setiap selesai tugas.
“Awalnya kami mencari metode untuk memupuk
ketahanan stamina dalam menghadapi rutinitas
tugas di dunia pendidikan,” ungkap Pak Komar.
Setelah melalui proses pencarian beberapa kali,
akhirnya mereka bersepakat untuk memilih permainan bulutangkis sebagai bentuk
metode dimaksud. “kebetulan kami berempat hobi bermain bulitangkis. Tak ada
salahnya, kami bersepakat menjadikan buklu tangkis sebagai media penumbuh
ketahanan stamina,” imbuh Pak Panca.
Menurut Pak Harto, permainan bulu tangkis
terpilih sebagai media menumbuh ketahanan stamina karena dinilai lebih efisien
dalam penggunaan waktu dan ekonomis dalam pembiayaan disbanding kalau
menggunakan sarana pusat kebugaran.
“Kami paham betul, bahwa waktu senggang kami
sedikit di luar kegiatan belajar mengajar, sementara kami butuh stamina tetap
stabil dalam menghadapi tugas sehari-hari. Di samping itu, biaya yang
dikeluarkan untuk bermain bulungtangkis di banminton hall jauh lebih murah
daripada berbugar riadi pusat kebugaran
yang ada”, tukas Pak Harto.
Akhirnya mereka bersepakat bermain bulutangkis
di salah satu badminton hall yang berjarak tidak begitu jauh dari sekolah. “Kami
bermain bulitangkis setiap hari Selasa, antara pukul 14 .00 s.d. 16.00 WIB. Dengan waktu tetap 2 jam
seminggu, kebugaran terjaga, ketahanan stamina pun tercapai,” pungkas Pak Aris.
Meskipun bukan mencetak prestasi ideal, ternyata keempat punggawa bulutangkis
tersebut tak urung memperoleh acungan jempol dari rekan-rekan sejawat, karena
kinerja yang mereka tampilkan dalam menunaikan tugas sehari-hari pun menjadi
bergairah tanpa kenal lelah.
By : Dedik
By : Dedik