Sabtu, 09 September 2017

PUNGGAWA BULUTANGKIS SMPN 88, SILIPI - JAKARTA


PUNGGAWA BULUTANGKIS  SMPN 88, SILIPI - JAKARTA


Anggrek  Garuda  88,  Jakarta
SMP Negeri 88 terkenal sebagai sekolah di Jakarta Barat berpredikat pencetak para siswa berprestasi. Di sisi remang kegemerlapan predikat itu, ternyata masih ada catatan kecil dan perlu diketahui khalayak umum tentang kemenonjolan kegiatan di luar jam mengajar beberapa guru sekolah yang dikomandoi Drs. H. Yusron, M.Pd tersebut.
Tersebutlah empat orang guru senior SMPN 88 mendapat gelar ‘Punggawa Bulutangkis’ di sekolah ini.  Mereka adalah P. Komar, P. Panca, P. Harto, dan P. Aris. Telah beberapa tahun mereka menekuni hobi positif bermain bulutangkis setiap selesai tugas.
“Awalnya kami mencari metode untuk memupuk ketahanan stamina dalam menghadapi rutinitas  tugas di dunia pendidikan,” ungkap Pak Komar.
Setelah melalui proses pencarian beberapa kali, akhirnya mereka bersepakat untuk memilih permainan bulutangkis sebagai bentuk metode dimaksud. “kebetulan kami berempat hobi bermain bulitangkis. Tak ada salahnya, kami bersepakat menjadikan buklu tangkis sebagai media penumbuh ketahanan stamina,” imbuh Pak Panca.
Menurut Pak Harto, permainan bulu tangkis terpilih sebagai media menumbuh ketahanan stamina karena dinilai lebih efisien dalam penggunaan waktu dan ekonomis dalam pembiayaan disbanding kalau menggunakan sarana pusat kebugaran.
“Kami paham betul, bahwa waktu senggang kami sedikit di luar kegiatan belajar mengajar, sementara kami butuh stamina tetap stabil dalam menghadapi tugas sehari-hari. Di samping itu, biaya yang dikeluarkan untuk bermain bulungtangkis di banminton hall jauh lebih murah daripada  berbugar riadi pusat kebugaran yang ada”, tukas Pak Harto.
Akhirnya mereka bersepakat bermain bulutangkis di salah satu badminton hall yang berjarak tidak begitu jauh dari sekolah. “Kami bermain bulitangkis setiap hari Selasa, antara pukul 14 .00  s.d. 16.00 WIB. Dengan waktu tetap 2 jam seminggu, kebugaran terjaga, ketahanan stamina pun tercapai,” pungkas Pak Aris.
Meskipun bukan mencetak prestasi ideal, ternyata keempat punggawa bulutangkis tersebut tak urung memperoleh acungan jempol dari rekan-rekan sejawat, karena kinerja yang mereka tampilkan dalam menunaikan tugas sehari-hari pun menjadi bergairah tanpa kenal lelah.

By   :  Dedik

PUISI : NUANSA RAMADHAN 2020

NUANSA   RAMADHAN   2020 Karya : Dedik Ekadiana Langit berpayungkan lazuardi Awan bercengkrama dan menderu Alam bertakhta tuk ...