MEMBINA KELUARGA HARMONIS
Bumi Cipondoh Asri, Tangerang
Keluarga harmonis, bahagia lahir bathin menjadi idaman setiap insan manusia. Tidak seorang pun menginginkan bahtera rumah tangganya berantakan, apalagi harus berakhir di gerbang perceraian. Oleh karena itu, beragam upaya dilakukan dalam menjaga sekaligus menciptakan suasana harmonis dan romantis.
Bumi Cipondoh Asri, Tangerang
Keluarga harmonis, bahagia lahir bathin menjadi idaman setiap insan manusia. Tidak seorang pun menginginkan bahtera rumah tangganya berantakan, apalagi harus berakhir di gerbang perceraian. Oleh karena itu, beragam upaya dilakukan dalam menjaga sekaligus menciptakan suasana harmonis dan romantis.
Hanya
keluarga yang mampu keluar dari krisis gentinglah yang dapat menikmati indahnya
sebuah kehidupan.
Ada beberapa faktor
yang mendukung terbentuknya keluarga harmonis, di antaranya :
1. Keterikatan
Hal
utama membina keluarga harmonis adalah investasi waktu, semangat dan hati.
Investasi di sini diartikan sebagai keterlibatan dan keterikatan.
Kepentingan
keluarga harus didahulukan. Betapa pun sibuknya kita, setiap keluarga harus
merasa satu kesatuan. Mampu mengerahkan dirinya secara total untuk meningkatkan
kenyamanan dan kebahagiaan bersama. Soal ancaman serius tentang pekerjaan, bisa
dinomor-duakan. Bagaimanapun tugas rumah tangga jauh lebih penting. Namun bukan
berarti segala-galanya, makanya perlu prioritas utama. Semua itu demi menjalin
keakraban dan mencurahkan perhatian.
2. Luangkan Waktu Bersama
Keluarga
bahagia sebenarnya bukan terukur dari terpenuhinya kebutuhan material.
Kebahagiaan, ketentraman terletak di hati terdalam yang dimiliki dan mampu
dinikmati bersama. Materi hanyalah bingkai hiasan pemuas nafsu jasmani. Kebiasaan
melakukan bersama-sama dalam banyak hal penting dilakukan, sebab akan tercipta
komunikasi timbal balik, arena saling koreksi sekaligus memahami karakter
pasangan kita. Biasanya keluarga harmonis menyadari dan memanfaatkan waktu yang
dipakai. Di situlah terjadi interaksi cukup berarti. Interaksi berkualitas
tidak sama artinya dengan sekedar beberapa menit bicara. Makanya tidak benar
bila terdengar ungkapan “ Memang hanya
lima belas menit, saya bersama anak-anak di rumah. Tapi kualitasnya tinggi”.
Ucapan itu sama saja dengan bohong.
3. Penghargaan
Merasa
dihargai orang lain merupakan salah satu kebutuhan manusia. Apresiasi, akan mampu
merubah hidup sebuah keluarga, setiap pasangan merasa diperhatikan
keberadaannya.
Hilangnya
rasa penghargaan, mengakibatkan pudarnya tingkat kepercayaan satu pihak. Tidak
jarang malah menimbulkan konflik terbuka, terutama bila terjadi kesalahpahaman.
Oleh karena itu, penghargaan tetaplah perlu dilakukan secara wajar tanpa
berlebihan.
4. Komunikasi Dua Arah
Para
ahli psikhologi mengatakan bahwa komukasi yang baik membantu menciptakan rasa
memiliki dan menahan frustasi. Keluarga yang kuat, memberi penekanan bahwa
komunikasi yang baik tidak datang dengan sendirinya melainkan butuh waktu dan
latihan. Sedang komunikasi yang efektif membersihkan berbagai salah tafsir,
menghilangkan ketidakpercayaan, dan menekan dampak kecemburuan yang mudah
muncul. Maka itu diperlukan keterbukaan dalam berkomunikasi agar tercipta
keluarga harmonis.
5. Kesehatan Spiritual
Setiap
keluarga harus memiliki keterlibatan, kasih sayang, dan perhatian terhadap
sesama. Dan kesehatan spiritual menjadi titik tumpuannya.
Keluarga
harmonis menyatakan dimensi spiritual sebagai refleksi nyata dalam kehidupan
diri yang diimplementasikan secara konkrit, dalam membentuk sikap jujur, benar,
dan berlaku adil.
6. Mampu Melewati Masa Krisis
Tidak
ada hidup tanpa masalah. Dengan masalah kita menjadi hidup dan dewasa. Tuntutan
demikian mengharuskan kita mampu berbuat dan bertindak arif, sekaligus mencari
solusi. Masalah datang bukan untuk dihindari. Kemampuan mengatasi masalah
menjadi arena uji coba. Sejauh mana ketahanan mental, psikhis kita bergulat dalam
memenangkan pertarungan.
Karya : Dedik Ekadiana