Kamis, 14 September 2017

MEMBINA KELUARGA


                                                MEMBINA KELUARGA HARMONIS


Bumi Cipondoh Asri,  Tangerang
Keluarga harmonis, bahagia lahir bathin menjadi idaman setiap insan manusia.  Tidak seorang pun menginginkan bahtera rumah tangganya berantakan, apalagi harus berakhir di gerbang perceraian. Oleh karena itu, beragam upaya dilakukan dalam menjaga sekaligus menciptakan suasana harmonis dan romantis.
Hanya keluarga yang mampu keluar dari krisis gentinglah yang dapat menikmati indahnya sebuah kehidupan.
          Ada beberapa faktor yang mendukung terbentuknya keluarga harmonis, di antaranya  :
1.         Keterikatan
Hal utama membina keluarga harmonis adalah investasi waktu, semangat dan hati. Investasi di sini diartikan sebagai keterlibatan dan keterikatan.
Kepentingan keluarga harus didahulukan. Betapa pun sibuknya kita, setiap keluarga harus merasa satu kesatuan. Mampu mengerahkan dirinya secara total untuk meningkatkan kenyamanan dan kebahagiaan bersama. Soal ancaman serius tentang pekerjaan, bisa dinomor-duakan. Bagaimanapun tugas rumah tangga jauh lebih penting. Namun bukan berarti segala-galanya, makanya perlu prioritas utama. Semua itu demi menjalin keakraban dan mencurahkan perhatian.
2.         Luangkan Waktu Bersama
Keluarga bahagia sebenarnya bukan terukur dari terpenuhinya kebutuhan material. Kebahagiaan, ketentraman terletak di hati terdalam yang dimiliki dan mampu dinikmati bersama. Materi hanyalah bingkai hiasan pemuas nafsu jasmani. Kebiasaan melakukan bersama-sama dalam banyak hal penting dilakukan, sebab akan tercipta komunikasi timbal balik, arena saling koreksi sekaligus memahami karakter pasangan kita. Biasanya keluarga harmonis menyadari dan memanfaatkan waktu yang dipakai. Di situlah terjadi interaksi cukup berarti. Interaksi berkualitas tidak sama artinya dengan sekedar beberapa menit bicara. Makanya tidak benar bila terdengar ungkapan “ Memang hanya lima belas menit, saya bersama anak-anak di rumah. Tapi kualitasnya tinggi”. Ucapan itu sama saja dengan bohong.
3.         Penghargaan
Merasa dihargai orang lain merupakan salah satu kebutuhan manusia. Apresiasi, akan mampu merubah hidup sebuah keluarga, setiap pasangan merasa diperhatikan keberadaannya.
Hilangnya rasa penghargaan, mengakibatkan pudarnya tingkat kepercayaan satu pihak. Tidak jarang malah menimbulkan konflik terbuka, terutama bila terjadi kesalahpahaman. Oleh karena itu, penghargaan tetaplah perlu dilakukan secara wajar tanpa berlebihan.
4.         Komunikasi Dua Arah
Para ahli psikhologi mengatakan bahwa komukasi yang baik membantu menciptakan rasa memiliki dan menahan frustasi. Keluarga yang kuat, memberi penekanan bahwa komunikasi yang baik tidak datang dengan sendirinya melainkan butuh waktu dan latihan. Sedang komunikasi yang efektif membersihkan berbagai salah tafsir, menghilangkan ketidakpercayaan, dan menekan dampak kecemburuan yang mudah muncul. Maka itu diperlukan keterbukaan dalam berkomunikasi agar tercipta keluarga harmonis.
5.         Kesehatan Spiritual
Setiap keluarga harus memiliki keterlibatan, kasih sayang, dan perhatian terhadap sesama. Dan kesehatan spiritual menjadi titik tumpuannya.
Keluarga harmonis menyatakan dimensi spiritual sebagai refleksi nyata dalam kehidupan diri yang diimplementasikan secara konkrit, dalam membentuk sikap jujur, benar, dan berlaku adil.
6.         Mampu Melewati Masa Krisis
Tidak ada hidup tanpa masalah. Dengan masalah kita menjadi hidup dan dewasa. Tuntutan demikian mengharuskan kita mampu berbuat dan bertindak arif, sekaligus mencari solusi. Masalah datang bukan untuk dihindari. Kemampuan mengatasi masalah menjadi arena uji coba. Sejauh mana ketahanan mental, psikhis kita bergulat dalam memenangkan pertarungan.


Karya  :   Dedik  Ekadiana

PUISI : NUANSA RAMADHAN 2020

NUANSA   RAMADHAN   2020 Karya : Dedik Ekadiana Langit berpayungkan lazuardi Awan bercengkrama dan menderu Alam bertakhta tuk ...