Anggrek Garuda 88,
Jakarta
Peranan orang tua siswa sebagai patner
sekolah dalam mendidik anak-anak tidak bisa dipisahkan. Bahkan orang tualah
yang hakikatnya memiliki peran utama dalam pendidikan. Sedangkan guru hanya
sebagai fasilitator, pembimbing, atau dengan kata lain sebagai orang tua kedua
di sekolah. Sehingga banyak orang tua justru menyerahkan sepenuhnya segala
macam pendidikan baik intelektual, spiritual dan juga keterampilan pada guru di
sekolah. Untuk mengubah persepsi tersebut maka penting sekali sekolah
menyelenggarakan pertemuan bersama orang tua wali murid di awal tahun ajaran.
Selain dibuat kesepahaman dalam mendidik anak-anak juga dijabarkan
kegiatan-kegiatan sekolah yang akan diselenggarakan sekolah.
Dengan demikian guru dan orang tua dapat
bersinergi dan mengembangkan komunikasi horizontal bersifat kekeluargaan dalam
mendidik anak-anak. Apa yang dilakukan siswa di sekolah perlu diketahui orang
tua, dan begitu juga sebaiknya, lingkungan keluarga siswa perlu diketahui guru
untuk mengidentifikasi berbagai persoalan yang bisa muncul dalam perjalanan
pendidikan nantinya. Pendidikan itu
butuh keteladanan. Keteladanan yang
pertama dilihat oleh siswa adalah perilaku orang tua di rumah. Anak-anak adalah
peniru yang handal. Jika orang
tua tidak hati-hati maka secara
tidak langsung akan memberikan dampak terhadap perkembangan anak didik. Inilah
yang perlu disadari kedua belah pihak. Makanya, guru dan orang tua harus dapat
berjalan bersama dan bekerjasama dalam mendidik anak-anak sebagai generasi
penerus bangsa.
Berkenaan dengan hal tersebut, Kepala SMPN 88 Slipi - Jakarta, Kamis, 07
September 2017 menghadirkan segenap orang tua siswa kelas 7 tahun ajaran
2017-2018 dalam rangka Sosialisasi
Program Sekolah tentang (Visi, Misi, dan
Tujuan Sekolah).
Dalam pertemuan tersebut, juga disampaikan penggunaan
kurikulum 2013 serta ekskul wajib Pramuka bagi siswa-siswi kelas 7.
Tak kurang dari 90% orang tua siswa hadir dalam pertemuan
yang digelar 2 sesi itu, yaitu pukul 13.00 - 14.00 dan pukul 14.00 - 15.00
WIB bertempat di Aula sekolah.
Pada pertemuan ini, Kepala SMPN 88, Slipi-Jakarta Drs. H.
Yusron, M.Pd., menjelaskan kepada orang tua/wali siswa agar memantau, memperhatikan anaknya dalam belajar
di rumah dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab. Selain itu, ada
beberapa hal yang penting untuk diketahui orang tua. Salah satunya tentang
kurikulum 2013, di mana SMPN 88 merupakan salah satu dari beberapa sekolah yang
ditunjuk pemerintah sebagai sasaran implementasi kurikulum 2013. Adapun elemen
perubahan pada kurikulum 2013 adalah Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar
Proses, Standar Isi dan Standar Penilaian.
Orang tua yang sesungguhnya berperan utama dalam
pendidikan anak, diharapkan dapat memberikan pendampingan yang maksimal
terhadap anak dalam belajar di rumah.
Ketua Komite SMP Negeri 88 Jakarta, Bpk. Aries Sudjatmiko pada
kesempatan itu juga menyampaikan pesan-pesannya pada orang tua/wali kelas 7
agar memberikan perhatian ekstra pada putra-putrinya. Kenakalan remaja mulai
dari vandalisme sampai penyalahgunaan obat-obatan terlarang harus benar-benar
diwaspadai. Untuk itu diharapkan guru dan orangtua murid dapat bersinergi dan
mengembangkan komunikasi dalam mendidik anak-anak.
Pertemuan diakhiri
dengan tanya jawab oleh orang tua yang direspon secara baik oleh sekolah.