Selasa, 19 September 2017

PUISI


  PUISI   RENUNGAN  JIWA
62 . 2

Dulu, aku di pinggir lingkaran
Menatap kosong sebuah peradaban
Tak terbelsit dalam pikiran,
Siapa penggagas kemajuan ini  ?
Siapa penerang jahilliah  ini  ?
            Saat mendekati pertengahan
            Aku sadar,  aku lelah
       Lupa akan seseorang yang begitu indah
            Pembawa risalah yang penuh dengan berkah
Kini, sudah 2/3 lingkaran kulewati
Menuju pusat yang menarikku perlahan
Menuju titik yang membuatku terdiam
            Radius ini memang tak lebih dari  62 . 2
            62  tahun ditambah  2  bulan
            Angka yang terlalu cepat kurasakan
            Angka yang membuatku kehilangan
            Manusia terindah yang pernah dikirimkan Tuhan
Oh  ………. betapa dekat jarakku ini
Dengan pusat lingkaran kehidupan
Betapa rapat jarakku kini
Dengan pusat lingkaran kehilangan
Sisa  1/3  perjalanan lagi
Menuju angka rata-rata yang ditetrapkan
            62 . 2
            Rentangan waktu membangkitkan peradaban
            Memanusiakan manusia slayak kodrat yang dititipkan-Nya
            Menggubah nyanyian alam menjadi dzikir semesta
            Sungguh  !!!  
            Sebuah karya agung yang tiada tara
Lalu aku   …………….
Karya besar apa yang telah kuhasilkan  ?
Hingga bisa kutinggalkan pada saat panggilan itu tiba
Yang bisa kubagi rata di antara sedikit manusia
            Entahlah  …………….
            Aku menjadi kerdil adanya
            Seakan tak berarti apa-apa
            Jika dibandingkan dengan karya agung seseorang  62 . 2
Aku ini terlalu sibuk dengan dunia
Alu ini terlalu cinta dengan keluarga
Pun terlalu rindu dengan kedudukan dan kekuasaan
Yang semuanya membuatku takut menuju pusat lingkaran
            62 . 2
            62  tahun dan  2  bulan lamanya
            Jatah usia manusia rata-rata
            Punjika dilebihkan darinya
            Anggaplah bonus tambahan kehidupan
            Agar kita tak lagi tidur dan terlena
            Di tengah kemajuan sebuah peradaban

PUISI : NUANSA RAMADHAN 2020

NUANSA   RAMADHAN   2020 Karya : Dedik Ekadiana Langit berpayungkan lazuardi Awan bercengkrama dan menderu Alam bertakhta tuk ...