UPACARA HUT PGRI ke 72 DI SMPN 88 JAKARTA,
PERKUAT PRESTASI siswa
Anggrek Garuda 88,
Jakarta
Senin,
27 November 2017 keluarga besar SMPN 88 Jakarta berkumpul di lapangan untuk
melaksanakan upacara HUT PGRI, hari istimewa bagi para guru. Tujuannya memberikan dukungan kepada para guru
untuk meyakinkan mereka bahwa keberlangsungan generasi di masa depan ditentukan
oleh guru.
Pada
upacara ini seluruh petugasnya adalah para guru dan staf TU. Mulai dari tanpa gladiresik, kegiatan ini langsung dilaksanakan.
Alhamdulillah berjalan lancar, dengan Pembina Upacara, Kepala SMPN 88 Jakarta, Drs. H. Yusron, M.Pd.
Dalam sambutannya, mengatakan “Guru pada
hakekatnya sebagi contoh, perilakukanya ditiru sesuai dengan apa yang diamanatkan
Ki Hajar Dewantara, Ing Ngarso Sung Tulodho, di depan memberi contoh. Pada
kesempatan ini, Guru menjadi petugas upacara. jadi tidak sekedar menyuruh tapi
menjadi contoh.
Untuk mencapai cita - cita, belajarlah dari
Guru. Ibarat sumber mata air pegunungan, terus mengalir untuk menghilangkan
dahaga. Sumber ilmu pengetahuan menghilangkan kebodohan dan membawa
pencerahan,” tegasnya.
“Guru adalah sosok yang berpengaruh bagi perkembangan
pendidikan, baik itu karakter maupun intelektualnya. Kedua hal ini harus
berjalan beriringan sebab cerdas saja tidak cukup tanpa diikuti oleh karakter
mental yang kuat. Guru sering disebut sebagai Pahlawan Tanpa Tanda Jasa.
Pasalnya Guru bisa menghasilkan orang-orang berkualitas tinggi dan bahkan
menjadi pemimpin-pemimpin yang berprestasi,” tambahnya.
Apakah kalian tahu apa makna hari guru ? Berdasarkan
referensi, lahirnya PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia) tanggal 25
November 1945, setelah 100 hari Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, merupakan
cikal-bakal organisasi PGRI. Di mana organisasi ini diisi oleh para guru desa,
kepala sekolah, dan pemilik sekolah. Diperingatinya sebagai Hari Guru Nasional
adalah berdasarkan Kepres Nomor 78 Tahun 1994. Hal ini sebagai bentuk
penghormatan kepada guru.
Upacara
selesai seluruh dewan guru berkumpul di lapangan, sementara siswa-siswi
memberikan hadiah berupa rangkaian bunga, dilanjutkan dengan bersalaman dan foto
bersama. Bentuk rasa cinta para siswa yang ditunjukkan kepada bapak/ibu guru.
Kami mengadakan tasyakuran, berupa nasi tumpeng untuk seluruh
guru dan karyawan sebagai rasa syukur. Semoga di Hari Guru ini, makin membawa kemajuan, mampu
mencetak generasi penerus bangsa, bagi
dunia pendidikan di Indonesia.
By :
Dedik