Jumat, 01 Desember 2017

HUT PGRI


UPACARA HUT PGRI ke 72  DI SMPN 88 JAKARTA,
PERKUAT PRESTASI siswa

Anggrek  Garuda  88,  Jakarta
Senin, 27 November 2017 keluarga besar SMPN 88 Jakarta berkumpul di lapangan untuk melaksanakan upacara HUT PGRI, hari istimewa bagi para guru. Tujuannya memberikan dukungan kepada para guru untuk meyakinkan mereka bahwa keberlangsungan generasi di masa depan ditentukan oleh guru.
Pada upacara ini seluruh petugasnya adalah para guru dan staf TU. Mulai dari tanpa gladiresik,  kegiatan ini langsung dilaksanakan. Alhamdulillah berjalan lancar, dengan Pembina Upacara,  Kepala SMPN 88 Jakarta, Drs. H. Yusron, M.Pd.
Dalam sambutannya, mengatakan “Guru pada hakekatnya sebagi contoh, perilakukanya ditiru sesuai dengan apa yang diamanatkan Ki Hajar Dewantara, Ing Ngarso Sung Tulodho, di depan memberi contoh. Pada kesempatan ini, Guru menjadi petugas upacara. jadi tidak sekedar menyuruh tapi menjadi contoh.
Untuk mencapai cita - cita, belajarlah dari Guru. Ibarat sumber mata air pegunungan, terus mengalir untuk menghilangkan dahaga. Sumber ilmu pengetahuan menghilangkan kebodohan dan membawa pencerahan,” tegasnya.
“Guru adalah sosok yang berpengaruh bagi perkembangan pendidikan, baik itu karakter maupun intelektualnya. Kedua hal ini harus berjalan beriringan sebab cerdas saja tidak cukup tanpa diikuti oleh karakter mental yang kuat. Guru sering disebut sebagai Pahlawan Tanpa Tanda Jasa. Pasalnya Guru bisa menghasilkan orang-orang berkualitas tinggi dan bahkan menjadi pemimpin-pemimpin yang berprestasi,” tambahnya.
Apakah kalian tahu apa makna hari guru ? Berdasarkan referensi, lahirnya PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia) tanggal 25 November 1945, setelah 100 hari Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, merupakan cikal-bakal organisasi PGRI. Di mana organisasi ini diisi oleh para guru desa, kepala sekolah, dan pemilik sekolah. Diperingatinya sebagai Hari Guru Nasional adalah berdasarkan Kepres Nomor 78 Tahun 1994. Hal ini sebagai bentuk penghormatan kepada guru.
Upacara selesai seluruh dewan guru berkumpul di lapangan, sementara siswa-siswi memberikan hadiah berupa rangkaian bunga, dilanjutkan dengan bersalaman dan foto bersama. Bentuk rasa cinta para siswa yang ditunjukkan kepada bapak/ibu guru.
Kami mengadakan tasyakuran, berupa nasi tumpeng untuk seluruh guru dan karyawan sebagai rasa syukur. Semoga di Hari Guru ini, makin membawa kemajuan, mampu mencetak generasi penerus bangsa,  bagi dunia pendidikan di Indonesia.
By  :  Dedik

PUISI : NUANSA RAMADHAN 2020

NUANSA   RAMADHAN   2020 Karya : Dedik Ekadiana Langit berpayungkan lazuardi Awan bercengkrama dan menderu Alam bertakhta tuk ...