UPAYA MENUMBUHKAN MINAT BACA
Anggrek gruda 88, Jakarta
Kemampuan selalu membawa buku di
perjalanan, di kantor, sesaat menunggu pasien, sesaat menunggu
penerbangan, di mobil atau kereta dan lain-lain. Di setiap ada kesempatan
selalu dimanfaatkan untuk membaca buku, itulah kebiasaan masyarakat Jepang
sehingga negaranya mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sekarang bagaimanakah masyarakat
Indonesia ? Dalam era globalisasi ini, orang Indonesia sedang
diterpa kemelekhurufan
sehingga dia yang begitu benci kepada yang namanya membaca diakibatkan dari
aktivitas manusia yang over.
Mereka sudah tidak memiliki waktu lagi untuk bersantai sambil membaca, ditambah
adanya suatu persepsi, informasi yang diperoleh membaca begitu relatif sedikit
dibanding dengan menonton TV misalnya.
Walau hal demikian semua sedang
menuju ke arah kesempurnaan, sehingga pemerintah terus berupaya menciptakan
generasi gemar membaca untuk sekian tahun yang akan datang dengan meningkatkan
gerakan cinta membaca atau gerakan literasi di berbagai jenjang pendidikan.
Oleh karena itu sangat penting
sekali adanya pembinaan-pembinaan minat baca di kalangan anak SD, SMP, dan SMA agar
budaya baca masyarakat Indonesia di kemudian hari menjadi suatu kebutuhan primer, seperti halnya kebutuhan makan dan
minum demi mengejar ketertinggalan di bidang ilmu pengetahuan.
Berbagai macam bimbingan
haruslah diberikan kepada anak semenjak usia SD, SMP, SMA ( termasuk di
dalamnya bimbingan membaca ), sebab usia tersebut sedang mengalami proses
perkembangan dalam berbagai aspek menuju ke arah tingkat perkembangan yang
lebih tinggi dan lebih baik.
Sifat bimbingan berbeda halnya
dengan pengajaran dan latihan, tetapi kegiatan bimbingan itu adalah melalui
pendekatan pribadi yaitu memandang anak sebagai pribadi yang utuh dan memandang
anak sebagai pribadi yang unik, oleh sebab itu layanan bimbingan di SD,
SMP, dan SMA adalah bimbingan yag bersifat mengembangkan.
Adapun upaya bimbingan minat baca yang dilakukan
semenjak usia anak SD, SMP, dan SMA bertujuan :
•
Mencintai buku sebagai sumber
ilmu pengetahuan.
•
Menanamkan minat membaca
semenjak dini, sehingga membaca dapat dijadikan kebutuhan sehari-hari.
•
Dapat menyerap berbagai ilmu
pengetahuan di kemudian hari, demi untuk kepentingan pribadinya dan masyarakat
luas,
serta untuk memajukan bangsa dan
negara.
Bimbingan membaca tersebut sudah tentu tidak hanya
teori belaka yang didengung-dengungkan baik oleh setiap guru terhadap anak
didik maupun melalui berbagai mass media, hal ini membutuhkan penanganan
yang serius dan kerjasama dari berbagai pihak.
Dilihat dari hal di atas,
maka lembaga perpustakaan khususnya yang ada di sekolah sangat menunjang sekali
ke arah itu, seperti halnya dalam pelaksanaan bimbingan minat baca
tersebut harus ditunjang oleh sarana buku-buku yang memadai dan menarik,
maka hanya lembaga perpustakaanlah yang akan mampu berusaha mengadakan,
melengkapi buku tersebut. Oleh karena itu penting sekali membenahi atau
memajukan perpustakaan yang ada di sekolah masing-masing.
Mengapa demikian ?
Perpustakaan merupakan bagian integral dan esensial dari sekolah, yang
pada hakekatmya adalah sarana pendidikan, pusat penelitian sederhana, dan
tempat membaca guna menambah ilmu pengetahuan serta tempat rekreasi dengan
mempunyai fungsi dan tujuan. Untuk membangkitkan gairah dan kebiasaan
membaca, memupuk, dan menanamkan cinta
terhadap buku sebagai sumber ilmu pengetahuan, dan menumbuhkan membaca sebagai suatu kebutuhan yang harus dipenuhi, seperti
halnya kebutuhan sehari-hari.
By : Dedik