SMPN 88, OPTIMALKAN GERAKAN LITERASI
Anggrek Garuda 88,
Jakarta
Di beberapa negara, seperti Norwegia,
Denmark, dan Swedia ternyata sudah menerapkan kegiatan membaca buku serentak
sehingga menjadi negara terbaik dalam hal kegemaran masyarakat dalam membaca.
Sebaliknya, kebiasaan membaca pada masyarakat Indonesia masih sangat minim.
Indonesia tercatat sebagai negara dengan peringkat ke-60 masyarakat gemar
membaca. Tentu bukan angka yang baik.
Berangkat dari keperihatinan itu, untuk
meningkatkan minat baca di kalangan siswa-siswi, guru, dan karyawan, SMP Negeri
88 Slipi, Jakarta punya gebrakan baru. Sekolah di bawah kepimpinan Bapak Drs.
H. Yusron, M.Pd tersebut menggalakkan program Gerakan Literasi Sekolah (GLS)
yang bertujuan untuk meningkatkan minat para siswa-siswi kelas 7 dan kelas 8 dan
para guru dalam membaca buku. Kegiatan ini dilakukan setiap hari Senin jam
ke-7, selama 30 menit, dari pukul 12. 30 – 13. 00 WIB.
Sebelumnya, peserta didik menyiapkan buku yang berisi materi baca yang
mengandung nilai-nilai budi pekerti, kearifan lokal, nasional, dan global.
Program membaca ini menargetkan peningkatan
prestasi siswa-siswi, baik akademik maupun nonakademik. “Harapannya siswa tidak
hanya gemar membaca tapi juga menulis,” kata Pak Yusron.
Salah satu siswi kelas 8B yang enggan
disebutkan namanya, mengaku sangat senang dengan program ini, karena dapat
menjadi motivasi untuk lebih gemar membaca. “Kegiatan ini membuat siswa-siswi
gemar membaca sejak dini. Jadi, lebih tahu.
Saya berharap kedepannya
Indonesia harus lebih maju dengan mewajibkan masyarakat mendatangi perpustakaan
umum,” ujarnya ketika ditemui di ruang kelasnya.
Menurut hemat penulis,
gerakan kreatif semacam ini juga akan meningkatkan gengsi prestasi sekolah di
rayon terkait, yang pada gilirannya dapat merebut hati para calon siswa-siswi
untuk bersekolah di SMP Negeri 88 karena telah melihat fakta prestasi yang
telah tercipta dari gerakan literasi sekolah.
By : Dedik
By : Dedik