Anggrek Garuda 88,
Jakarta
Di tengah
gemuruhnya proses pendidikan yang berlangsung, pada Senin (10/4) SMP Negeri 88 mengadakan kegiatan kesiswaan
yang bertajuk “Penyuluhan
Tentang Bahaya Penggunaan NARKOBA”
Tema tersebut
sengaja diangkat didasari keprihatinan yang yang mendalam atas pergaulan remaja
saat ini, seperti dungkapkan Kepala SMPN 88 Drs. H. Yusron, M.Pd saat memberikan sambutan : “ …............ bahwa remaja berada dalam masa badai dan
topan, segala sesuatu yang dilihat dan didengar akan langsung direduksi dalam
dirinya tanpa ada proses penelaahan dan filterisasi terlebih dahulu. Hal
tersebut tidak boleh dibiarkan begitu saja, akan tetapi perlu perhatian serius
oleh semua pihak, baik itu orang tua siswa, sekolah, pemerintah, kepolisian
atau stake horder terkait untuk bersungguh-sungguh memastikan remaja yang
merupakan harapan bangsa melaju pada rel yang benar …………..
“ pungkasnya.
Sebagai
narasumber pada acara tersebut adalah Yayasan Cinta Anak Bangsa. Demikian kutipan singkat
materi penyuluhan yang disampaikan : “ Peredaran gelap NARKOTIKA saat ini sudah
merambah ke seluruh tanah air. Yang menjadi korban seluruh lapisan masyarakat
dengan berbagai strata sosial, termasuk kalangan pelajar/siswa sekolah. Oleh
karena itu, penanganan penyalahgunaan NARKOTIKA perlu menjadi perhatian serius
oleh seluruh komponen masyarakat dan tidak mungkin hanya menjadi tanggung jawab
aparat penegak hukum/kepolisian saja.
Saya berharap
anak-anak sekolah/lingkungan pendidikan dapat menjadi pribadi yang kuat untuk
menolak NARKOBA dengan segala bentuk rayuannya harus dijauhkan dan jangan
pernah untuk mencobanya jika tidak ingin menghancurkan diri dari masa depan.
Selain itu, peran Pendidikan Agama menjadi sangat penting sebagai pondasi awal
dan peran orang tua sangat diharapkan dalam mengantisipasi penyalahgunaan
NARKOBA bagi kaum remaja. Karena peran orang tua sebagai pembimbing pertama
dalam keluarga merupakan pondasi awal kepada si anak dalam mengenal lingkungan
yang lebih besar.
Sehingga diharapkan dengan adanya peran orang tua
dan lingkungan masyarakat terhadap kepedulian akan bahaya NARKOBA. Dampak buruk
NARKOBA dapat diminimalisir dan akan tercipta generasi sehat yang bebas
NARKOBA. Semoga cita-cita besar dan mulia ini segera dapat terwujud.” tutupnya.