Anggrek Garuda 88,
Jakarta
Setelah
sebulan menjalankan ibadah puasa Ramadhan, umat islam merayakan kemenangan
di hari raya idul fitri 1438 H ini. Idul Fitri memiliki arti kembali kepada
kesucian, atau kembali ke asal kejadian. Idul Fitri diambil dari bahasa Arab,
yaitu fithrah, berarti suci. Dan dalam kenyataannya, perjalanan hidup
manusia senantiasa tidak bisa luput dari dosa. Karena itu, perlu upaya
mengembalikan kembali pada kondisi sebagaimana asalnya. Itulah makna Idul
Fitri. Dosa yang paling sering dilakukan manusia adalah kesalahan terhadap
sesamanya. Seorang manusia dapat memiliki rasa permusuhan, pertikaian, dan
saling menyakiti. Idul Fitri merupakan momen penting untuk saling memaafkan,
baik secara individu maupun kelompok.
Budaya
saling memaafkan ini lebih populer disebut halal-bihalal.
Fenomena ini yang terjadi di Tanah Air, dan telah menjadi tradisi di
negara-negara rumpun Melayu. Ini adalah refleksi ajaran Islam yang menekankan
sikap persaudaraan, persatuan, dan saling memberi kasih sayang.
Hari ini, Senin (10/07/2017),
merupakan hari pertama tahun ajaran baru dimulai. Semua sekolah mengadakan Masa
Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Seperti biasanya, di pagi hari siswa dan guru
melaksanakan apel pagi yang dilanjutkan kegiatan bersalaman, baik sesama siswa,
siswa dan guru, serta karyawan atau guru dengan guru dan karyawan.
Kepala SMP Negeri 88 - Slipi, Drs. H.
Yusron, M.Pd mengatakan, “Silaturahmi
mengawali hari pertama pengenalan Masa Pengenalan
Lingkungan Sekolah {MPLS} bagi siswa baru. Pihak sekolah juga memperkenalkan
sekaligus memberikan pengarahan dan pembekalan yang akan berlangsung sekitar 3
hari ke depan.
Kita
harus bekerja dengan sungguh-sungguh sesuai dengan tugas dan kewajiban kita.
Jangan mengharapkan sesuatu yang di luar jangkauan dan kemampuan kita”,
ungkapnya.