APA
KEWAJIBAN SEORANG GURU ?
Bumi Cipondoh Asri, Tangerang
Pada masa sekarang ini di era globalisasi,
begitu terasa keluh kesah guru-guru dalam menjalankan tugas dan kewajibannya.
Bukan karena kesejahteraannya yang tidak mencukupi, tapi kesulitan dalam
menghadapi perilaku peserta didiknya yang terbawa arus globalisasi, yang
mempengaruhi perkembangan jiwa si anak.
Mulanya guru tidak menduga hal ini. Oleh
karena itu, guru harus lebih banyak mengenal peserta didiknya dalam lingkungan
yang berlainan daripada orang tuanya.
Anak yang di rumah dikenal pemarah, mungkin
di sekolah terlihat periang, anak yang di lingkungan keluarganya terlihat pelit,
terkadang di sekolah membagi-bagikan makanan ke temannya, kepada orang tuanya,
ia selalu bertutur kata kasar, tetapi guru mengenalnya sebagai anak yang sopan
dan santun. Hal itu dilakukannya agar guru tidak mengetahui kepribadian
sesungguhnya di rumah.
Kesulitan lain, dikarenakan orang tua dalam
memberikan pandangan tentang anak-anaknya kurang objektif. Kalau orang lain
lebih mengerti akan karakter anaknya, itu tak mungkin dengan mudah diterimanya.
Oleh sebab itu, suasana di sekolah dan di rumah perlu diketahui kedua belah
pihak, antara guru dan orang tua siswa.
Solusi tepat bagi seorang guru agar mengenal
lebih dekat tentang perkembangan peserta didiknya, perlu diadakan kunjungan
rumah (home visit) yang memiliki
tujuan menggali pengetahuan dan karakternya sehari-hari di lingkungan rumahnya.
Kunjungan seperti ini sangatlah dihargai karena guru memperhatikan peserta
didiknya sebagai seorang individu bukan sebagai bagian dari kelasnya saja. Di
sini orang tua suka menceritakan segalanya tentang perkembangan anaknya. Kita
sebagai guru akan memperoleh sedikit pengetahuan tentang suasana rumah, tempat
anak hidup dalam mengekspresikan perkembangan psykhologisnya.
Strategi seperti inilah, menjadikan guru
lebih paham dan bisa menemukan keadaan yang sesungguhnya dialami peserta
didiknya. Orang tua siswa akan memperlihatkan sikap positifnya, karena mereka
tahu betapa banyaknya kesukaran yang dihadapinya. Hal ini harus segera di
atasi.
Kunjungan ke rumah tidak boleh ditunggu
sampai ada pengaduan tentang perilaku si anak di sekolah, besar kemungkinan
kedatangan guru tidak diterima dengan senang hati, bahkan orang tua akan merasa
bahwa guru datang ke rumahnya hanya untuk menceritakan perilaku anaknya saja.
Untuk itulah, kunjungan ke rumah harus dilaksanakan
secara kontinyu (suatu misal satu atau 2 minggu sekali). Sebab bagaimanapun
juga, persoalan peserta didik di rumah, guru pun bukan hanya sekedar mengetahui
tetapi harus dijadikan pertimbangan dalam mendidik di sekolah.
Laporan orang tua mengenai anak-anaknya
hendaknya betul-betul dicatat dan diperhatikan. Jika orang tua terlihat kurang
respon, tidak lagi memberi laporan lekas-lekaslah mencari solusi agar komunikasi tetap terpelihara baik.
Adakanlah kesempatan bagi peserta didik untuk
aktif mengembangkan kreatifitasnya agar bakatnya dengan petunjuk dan bimbingan
guru bisa optimal terealisasikan. Makin banyak peserta didik yang aktif, makin
sempitlah kemungkinan menggunakan waktunya melakukan hal-hal yang negatif.
Camkan, bahwa sekaranglah bagi para guru
untuk menunjukkan kinerjanya sebagai seorang pendidik. Dan kewajiban guru-lah
yang mempersiapkan peserta didikya sebagai tunas harapan bangsa.
By
: Dedik