Kamis, 31 Mei 2018

RAKER SMPN 88


RAKER  SMPN  88,
TAHUN PELAJARAN  2018 – 2019

Anggrek Garuda 88,  Jakarta
Dalam rangka menyambut tahun pelajaran 2018-2019, SMPN 88 Jakarta mengadakan rapat kerja guru dan karyawan.
Rapat kerja ini merupakan agenda rutin sekolah  dengan tujuan mengevaluasi apa yang sudah dilakukan, juga menyusun rencana kerja tahun ajaran ke depannya. Dalam forum ini, seluruh staf dan karyawan melakukan refleksi individu dalam mencapai visi dan misi yang sudah ditetapkan.
Dalam Raker ini Kepala Sekolah berharap proses perencanaan tidak hanya dibuat tetapi juga dilaksanakan. Raker yang dimulai pukul 08.00 bertempat di ruang guru diikuti oleh kepala sekolah, staf, dewan guru dan karyawan SMPN 88, diadakan pada Rabu - Kamis, (30-31/5).
“Alhamdulillah kegiatan Raker dapat berjalan dengan lancar dengan hasil yang diharapkan, berupa rencana kerja untuk mempersiapkan Kurikulum 2013. Ke depannya diharapkan dapat menjadi acuan bagi setiap guru dan karyawan untuk merencanakan kinerjanya selama satu tahun ke depan dan di akhir tahun apa yang sudah direncanakan dapat tercapai dengan hasil yang maksimal,” pungkas H. Yusron, M.Pd ( Kepala SMPN 88 )
“Kita harus saling bahu-membahu meningkatkan kualitas pelayanan dan kinerja agar SMPN 88 tetap eksis sebagai sekolah yang didambakan masyarakat,” tambahnya.
By  :  Dedik

Selasa, 29 Mei 2018

HARAPAN dan DOA


HARAPAN  dan  DOA,
ULANG TAHUN PUTRA KEDUA


Bumi Cipondoh Asri,  Tangerang

Minggu, 27 Mei merupakan hari yang begitu bermakna bagiku. Hari itu di mana dulu anak keduaku dilahirkan. Tak terasa, hari demi hari, minggu, bulan, dan tahun pun silih berganti, singkat sekali rasanya. Kini anakkku genap berusia 13 tahun. Khansa Narda Abhirama, nama itu kusematkan sebagai simbol buah cinta kasih dua insan manusia.
Ya Allah satu keinginanku di hari ulang tahun anakku ini agar selalu khusuk dan tawadhu dalam menjalani kehidupan serta menerima hikmah dan berkahMu.
Ya  Allah   Ya  Karim
Karuniakanlah kedua anak kami, akhlak mulia dan ilmu yang bermanfaat
Ya  Allah  Ya  Rohman  Ya  Rohim
Jadikanlah kedua anak kami, anak yang soleh berbakti kepada kedua orang tuanya
Ya  Allah  Yang   Maha  Pencipta
Karuniakanlah kepada kedua anak kami kesehatan dan kecerdasan
Ya  Allah  Yang  Maha  Pelindung
Lindungilah kedua anak kami dari segala macam penyakit dan musibah
Ya  Allah  Ya  Rozaaq
Bukakan pintu rizki kedua anak kami
Ya  Allah  Ya  Qodir
Panjangkan usia kedua anak kami, jadikanlah mereka manusia penuh manfaat kelak dikemudian hari.
Amin
Selamat ulang tahun Nak, semoga kamu selalu sehat, rajin ibadah, dan rajin belajar.
Ayah dan Mama hanya bisa mendoakanmu dan memberi nasehat, tak bisa memberimu bingkisan atau hadiah. Tetaplah menjadi orang ikhlas, tapi tetap menjunjung tinggi martabat dan harga diri, dan tanamilah hidupmu dengan benih kebaikan dan kebenaran.

By  :  Dedik

Selasa, 22 Mei 2018

FOGIPSI


KETUA FOGIPSI PUSAT,   H. SUMARDI, M.Pd (GURU SMPN 88)
LANTIK PENGURUS BARU di  BALI

Anggrek Garuda 88, Jakarta
    Forum Guru IPS Seluruh Indonesia (Fogipsi) belum lama ini menyelenggarakan seminar nasional tentang bimbingan teknis peningkatan kompetensi guru, di Wisma Sabha Utama Kantor Gubernur Bali. Acara yang dihadiri 328 guru IPS di tingkat SMP se-daerah Bali dan beberapa daerah sekitarnya itu dibuka secara resmi oleh Gubernur Bali Made Mangku Pastika, Sabtu, 12 Mei 2018.
    Dalam sambutannya, Made Mangku Pastika menekankan kepada para guru untuk terus meningkatkan pendidikan karakter bagi para siswa. “Sekolah bukan hanya untuk mengisi otak, tetapi juga untuk melatih fisik serta membangun karakter,” tegas Gubernur Bali.
    Mantan Wakapolri itu lebih jauh mengingatkan, kurikulum pembelajaran saat ini dirasakan bermuat-an terlalu banyak dan sangat luas. Karena itulah, imbuhnya, hal ini menyebabkan pemahaman siswa terhadap suatu ilmu menjadi dangkal dan tidak terfokus.
    “Kepada para guru saya mengingatkan, bahwa Anda semua adalah basis terdepan dalam upaya mencerdaskan bangsa, sehingga seyogianya harus berupaya terus meningkatkan profesionalitasnya agar dapat menjalankan fungsi sebagai agen pembaruan, pengembang iptek, serta seni dan budaya,” tutur Made Mangku Pastika.
    Pelaksanaan seminar juga dirangkaikan dengan pelantikan pengurus baru Fogipsi Provinsi Bali masa bakti 2018-2022 oleh Ketua Umum Fogipsi Pusat, H. Edi Sumardi, M.Pd
By : Dedik

Senin, 21 Mei 2018

PAS GENAP


PAS GENAP SMP NEGERI 88,
TERTIB dan LANCAR


Anggrek  Garuda  88,  Jakarta

Seluruh siswa-siswi kelas VII dan VIII SMP Negeri 88 Slipi, Palmerah, Jakarta Barat telah melaksanakan kegiatan  Penilaian Akhir Semester (PAS) Genap. Kegiatan tersebut berlangsung mulai hari Senin s.d. Jumat ( 21-25/5/2018 ) bertempat di ruang yang telah disediakan Panitia PAS.
Adapun tujuan dilaksanakannya kegiatan ini tak lain untuk mengukur dan mengetahui kemampuan yang dimiliki oleh setiap siswa-sisiwi selama menempuh kegiatan proses pembelajaran yang telah berlangsung 6 bulan. Selain itu, kegiatan PAS ini juga digunakan sebagai salah satu bahan evaluasi bagi Bapak/Ibu guru pengampu setiap mata pelajaran untuk memperbaiki sistem dan teknik pembelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didiknya
Menurut Hj. Juli Maulavi HS, M.Si., selaku Ketua Panitia, “Kegiatan PAS yang sudah berlangsung dapat terlaksana dengan tertib dan lancar.  Hal tersebut dapat diketahui mulai dari penyusunan naskah soal, pendistribusian soal dan lembar jawaban, pengawasan, hingga pelaksanaannya tidak ditemui kendala yang berarti”.
By ; Dedik

Selasa, 15 Mei 2018

WAWASAN MEDIA SOSIAL


PENTINGNYA PENGEMBANGAN WAWASAN IMPLEMENTASI
MEDIA SOSIAL
Oleh : Drs. Dedik Ekadiana
    Era reformasi di Indonesia telah berjalan selama 20 tahun. Seiring bergulirnya waktu hingga memasuki era milenium III dunia informasi global mengalami revolusi yang luar biasa, ditandai terjadinya eskalasi penggunaan internet dengan segala aplikasinya oleh masyarakat di seluruh dunia. Persentase kuantitas terbesar dari masyarakat pengguna internet adalah kanak-kanak dan kaum remaja yang rata-rata masih dalam status pelajar sekolah dasar dan menengah.
    Di era 1980-an, situasi semacam ini baru berupa wacana bertajuk “era globalisasi”. Pada saat itu, pemerintah pusat cq Departemen Penerangan (sekarang Kemkominfo) berkali-kali mewanti-wanti masyarakat agar bersiap-siap menghadapi era globalisasi yang bakal merebak ke Indonesia tanpa bisa dicegah. Era seperti itu digambarkan oleh menteri penerangan saat itu, Harmoko, sebagai era di mana jarak antarnegara menjadi sangat dekat, infiltrasi budaya asing merangsak hingga kamar tidur.
    Pesan-pesan yang acapkali disampaikan pemerintah tersebut melalui corongnya, RRI dan TVRI, tidak terlalu mendapat sambutan yang meriah di masyarakat luas, hanya masyarakat sekolah dan kampus bisa menyerap pesan ini secara baik dan sistematis. Sementara itu, topan globalisasi terus berembus dari Negara-negara maju di Eropa, Amerika Serikat, dan Jepang, menuju Negara-negara dunia ketiga, termasuk Indonesia hingga memasuki dekade kedua 1990-an.
    Untuk Indonesia, era globalisasi ditandai dengan kemunculan penggunaan antena parabola (keperluan live broadcasting berbasis internet), dan pembukaan jaringan televisi kabel (RCTI) pada tahun 1989, disusul tren penggunaan telepon seluler di awal dekade 1990-an. Meskipun peralatan yang dipakai untuk keperluan komunikasi sosial bercorak globalisasi tersebut berbiaya cukup mahal (untuk ukuran saat itu), tak urung masyarakat Indonesia telah cukup banyak mempergunakannya.
      Boleh dikatakan, pengaruh globalisasi begitu besar terhadap penguatan atau pelemahan ketahanan nasional suatu bangsa, bahkan ketahanan kepercayaan masyarakat terhadap administrasi yang menata kehidupan dan penghidupannya. Contoh kecilnya, keruntuhan rejim orde baru pada tanggal 21 Mei 1998 bukan karena krisis moneter yang membelitnya, tetapi karena masyarakat Indonesia telah dengan mudah melihat rejim penguasa di Negaranya yang tengah sekarat akibat krisis tersebut.
    Era globalisasi di Indonesia semakin menguat pengaruhnya pasca-rejim orde baru. Memasuki tahun 2000 (akhir milenium II), penggunaan telepon seluler semakin melebar skala sosialnya. Dengan kata lain, pada dekade sebelumnya penggunaan telepon seluler di Indonesia hanya sebatas kalangan pebisnis dan pengusaha menengah serta pejabat Negara, memasuki akhir milenium II kalangan pelajar pun menggunakannya, terutama setelah adanya fasilitas short message service (SMS) pada telepon seluler.
    Kurun waktu lima belas tahun terakhir, telepon seluler bukan lagi sekedar alat komunikasi lisan dan pesan singkat, namun telah berevolusi menjadi alat untuk memiliki media sosial paling praktis bagi setiap individu masyarakat, dengan slogan “the world in your hand” (dunia di tangan anda). Raksasa penyedia kecanggihan telepon seluler seperti Android, Microsoft, Apple, dan Blackberry (iOS) berperan penting dalam mempersempit jarak di jagat dunia maya.
    Persoalan yang paling krusial dalam hal ini adalah, spesifikasi kecanggihan teknologi komunikasi mendorong terjadinya peningkatan kuantitas pengguna telepon seluler sebagai alat media sosial di kalangan anak-anak dan remaja yang kebanyakan berstatus pelajar sekolah dasar dan menengah. Kalangan yang tersebut terakhir ini adalah generasi yang tengah bertumbuh wawasan berpikir, berperasaan dan bertindak.
     Dengan media sosial di tangan mereka, apakah tidak menutup kemungkinan mereka menjadi sasaran empuk dari aliran berita dan informasi menyesatkan dari sumber-sumber yang tidak jelas, sehingga mereka tanpa bisa dicegah tumbuh menjadi konsumen berita serta informasi yang tidak higienis bagi perkembangan nalar mereka yang berstatus pelajar tersebut? Persoalan ini menjadi pekerjaan rumah yang rumit buat kalangan pengajar dan pendidik, termasuk institusi pendidikan yang menaunginya.
     Secara konstitusional, jiwa dari sistem pendidikan di Indonesia tertuang dalam UUD 1945 Pasal 20, Pasal 21, Pasal 28 C ayat (1), Pasal 31, dan Pasal 32, dan paradigma dari upaya pengembangan wawasan implementasi media sosial yang sehat buat para siswa tertuang dalam pasal 1 ayat 1 dan 2 UURI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Selengkapnya pasal 1 ayat 1 dan 2 Undang-Undang Sisdiknas itu menyebutkan     :
1. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan    suasana belaja dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
     Bangsa, dan negara.
2. Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman

    Pada prinsipnya penyelesaian pekerjaan rumah yang dimaksud tidak menjadi rumit, dikarenakan paradigma pendidikan nasional telah ditetapkan secara konstitusional. Institusi pendidikan tinggal menetapkan perangkat keras dan perangkat lunaknya dalam rangka penyelesaikan tugas mulia ini hingga mencapai sasarannya secara tepat guna dan optimal. Sementara itu, laju pertumbuhan pengguna media sosial di kalangan pelajar berlangsung cepat tanpa bisa dibendung.
    Sudah saatnya item kokurikuler pendidikan di sekolah perlu ditambah, berupa item “Pendidikan Budaya Implementasi Media Sosial (PBIMS)”. Item ini merupakan perangkat keras bagi pengembangan wawasan implementasi media sosial di kalangan pelajar, dan bisa diterapkan di level pendidikan dasar hingga menengah dan menengah kejuruan. Penambahan item pendidikan kokurikuler ini pun diharapkan dapat mempertebal ketahanan siswa secara mental dan ideologis.
    Di samping itu, perangkat lunak yang dibutuhkan untuk mempermudah penyelesaian tugas mulia ini bisa diambil dari referensi para pakar komunikasi, khususnya pakar komunikasi media sosial (dalam kaitan ini, Indonesia memiliki pakar komunikasi media sosial dalam jumlah yang banyak), terutama para pakar komunikasi berbasis kampus, dan di kementerian komunikasi dan informasi. Mereka adalah penyedia perangkat lunak yang siap pakai dalam proses belajar di bidang PBIMS.
    Mungkin timbul pertanyaan, apakah ide pemunculan item PBIMS sama statusnya seperti PMP dan PSPB di era orde baru dulu? Jawabannya pasti, tidak sama sekali. Kemunculan PMP dan PSPB disebabkan oleh adanya kehendak politik thinktank rejim orde baru agar eksistensi rejim semakin  konsolidatif, menggiring publik pelajar Indonesia sampai pada sikap monoloyalitas tanpa reserve terhadap rejim penguasa saat itu.
    Sementara itu, ide pemunculan PBIMS sifatnya lintas rejim karena menyangkut adanya keinginan pelaksana pendidikan untuk mencegah anak didik terseret dalam ganasnya arus globalisasi. Oleh karena itu, meskipun rejim baru berganti seribu tahun lagi, tidak akan memberikan dampak positif apa pun terhadap kaum pelajar yang terseret arus globalisasi. Pemunculan PBIMS secara dini malah dapat menjadi sumbangsih sejarah yang putih bagi rejim saat ini.
    Kini kita tinggal menunggu good will dan political will dari autoritas pendidikan tertinggi di Negara ini untuk mempercepat pemunculan item PBIMS dalam rangka mencegah anak didik dari kerancuan berpikir akibat penyerapan informasi keliru dunia maya.

Minggu, 13 Mei 2018

PUISI



YANG  TERLUPAKAN

Buku  tulisku rapuh
sudah lama, ia tak kusentuh
dalam dunia maya, kiranya kuberlabuh
tak mengira, justru malah terpengaruh   
   
                        Alat tulisku, kian menghilang
                        satu persatu mereka pergi dan tak kunjung pulang
                        rupa-rupanya itu adalah bentuk kekecewaan
                        mereka pun tahu bahwa dilupakan itu menyakitkan


                Karya  :  Syuja Rafif Abdiansyah, siswa IX A  ( SMPN 88 )

Sabtu, 12 Mei 2018

Anekdot


PENGALAMAN PERTAMA SOPIR TAXI

Setelah berjalan sekian lama, penumpang menepuk pundak sopir taxi untuk menanyakan sesuatu. Reaksinya sungguh tak terduga. Sopir taxi begitu terkejutnya sampai tak sengaja menginjak pedal gas lebih dalam dan hampir saja menabrak mobil lain. Akhirnya ia bisa menguasai kemudi dan menghentikan mobilnya di pinggir jalan.
Image  :  Google
“Tolong, jangan sekali-sekali melakukan itu lagi,” kata sopir taxi dengan wajah pucat dan menahan marah.
“Maaf, saya tidak bermaksud mengejutkan. Saya tidak mengira kalau  menyentuh pundak saja bisa begitu mengejutkan Bapak.”
“Persoalannya begini, ini hari pertama saya jadi sopir taxi. Bapak juga merupakan penumpang pertama.”
“Oh begitu. Trus kok bisa kaget begitu ?”
“Sebelumnya saya adalah sopir mobil jenazah.”

Karya  :  Aisyah Zahirah, Aurora Putri Wulandari, Karina Harpa Aulia  ( siswi IX H, SMPN 88 )


Rabu, 09 Mei 2018

PENGGALANG SMPN 88

SAKA WIRA ANGGREK,
GEMBLENG PENGGALANG SMPN 88

Anggrek Garuda 88,  Jakarta
Kodim 0503/JB Grogol Petamburan melaksanakan pembinaan terhadap generasi muda melalui latihan pramuka siswa-siswi SMPN 88 yang tergabung dalam Penggalang Saka Wira Anggrek, dengan pelatih Kapten Jeffry selaku Danramil, Pelda Edi, dan Pelda Abdul Rahman bertempat di halaman Koramil 03/GP, Sabtu (5/5).
Pembinaan melalui Saka Wira Anggrek merupakan bagian dari pembinaan teritorial agar generasi muda tumbuh mandiri menjadi pribadi-pribadi yang memiliki kecerdasan, keterampilan, kekuatan mental, dan perilaku baik yang nantinya diharapkan mereka akan merasakan besarnya manfaat pelatihan-pelatihan yang diberikan agar jiwa dan karakternya semakin terbentuk menjadi pribadi yang memiliki integritas untuk tantangan di masa depan.
Pelatihan tersebut diikuti oleh 10 peserta yang terdiri 5 putra dan 5 putri, dengan materi binaan berupa program pendidikan tentang baris-berbaris, pelatihan kemandirian dan kepemimpinan termasuk materi wawasan kebangsaan, tali-temali, outbond, navigasi darat, dan bintal juang.
”Saya senang menjadi anggota Saka Wira Anggrek, karena kegiatan seperti ini tidak kami dapatkan di sekolah, bagi kami ini adalah kegiatan ekstrkurikuler di mana kita dilatih tentang bagaimana bersikap dan bertindak di masyarakat, menjunjung tinggi Idiologi Negara Pancasila, Persatuan dan Kesatuan NKRI,” ungkap Aditya Prabowo, peserta dari kelas VIII C.
By  :  Dedik

Sabtu, 05 Mei 2018

PIAGAM PENGHARGAAN ADIWIYATA


SMPN 88 PEROLEH PIAGAM PENGHARGAAN ADIWIYATA
 TAHUN 2018

Anggrek Garuda 88,  Jakarta
Tanggal 2 Mei 2018 bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional. SMPN 88 kebagian berkah dari momentum tersebut, ditandai dengan penyerahan piagam penghargaan dari Pemkodya Jakarta Barat terkait program Adiwiyata bidang lingkungan hidup.
Penyerahan piagam penghargaan dilaksanakan di Aula Kantor Walikota Jakarta Barat. Wakil dari SMPN 88 selaku penerima piagam tersebut adalah Ibu Ajriah, S.Pd. Pihak Walikota Jakarta Barat yang bertindak sebagai pemberi piagam penghargaan adalah Ibu Hj. Uripasih, M.Pd, Kasudin Pendidikan Wilayah II Jakarta Barat.
Dalam sambutannya mengatakan, sekolah penerima piagam penghargaan Adiwiyata di Jakarta Barat hendaknya dapat menjadi teladan bagi sekolah lainnya dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup.
By : Dedik

Jumat, 04 Mei 2018

O²SN


PEMBUKAAN O²SN  di SMP NEGERI 88  JAKARTA

Anggrek Garuda 88,  Jakarta
Bertempat di halaman SMP Negeri 88 Jakarta, Rabu 02 Mei 2018 digelar Pembukaan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O²SN) Jakarta Barat Wilayah II yang dibuka oleh Bapak Raden Sapta,  Pembukaan ini juga dihadiri oleh kepala sekolah, guru olahraga, dan perwakilan siswa-siswi.
Dalam sambutannya Raden Sapta (Kepala MKKS Jakarta Barat, Wilayah II) menyampaikan apresiasi, motivasi serta semangat kepada para siswa dan guru pembimbing untuk terus berlatih dan berjuang demi meraih prestasi yang mengharumkan nama sekolah ke tingkat Provinsi.
“Kegiatan O²SN yang diselenggarakan setiap tahunnya tidak berorientasi pada ambisi untuk mejadi juara, akan tetapi esensinya sebagai ajang pembelajaran terutama dalam hal olah pikir, olah hati dan olah rasa serta pengembangan sikap dan kepribadian siswa, seperti sikap saling menghargai, menghormati, solidaritas dan toleransi.” ungkapnya

Selain itu, Raden Sapta juga berpesan agar para peserta lomba dapat bertanding dengan semangat dan penuh sportifitas. “Kita kedepankan spotifitas karena sportifitas melambangkan watak dan sikap seorang atlit O²SN,”tambahnya.
Dikesempatan yang sama Ketua Panitia, Ismo, S.Pd (Ketua MGMP Penjasor Jakarta Barat Wilayah II) mengatakan “Dalam seleksi ini mempertandingkan 5 cabor. Jadi semua peserta harus semangat semoga melalui kegiatan ini para atlit dapat menorehkan prestasi,” imbuhnya
By  :  Dedik

HARDIKNAS


UPACARA HARDIKNAS di SMPN 88 JAKARTA

Anggrek Garuda 88,  Jakarta
Rabu,  2 Mei 2018 SMP Negeri 88 Jakarta  mengadakan Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas). Upacara di mulai pukul 07.30 bertempat di halaman sekolah diikuti oleh dewan guru, staf administrasi, siswa kelas 7 dan 8.
Bertindak sebagai Pembina Upacara, Suharto, S.Pd yang dalam amanatnya, beliau membacakan pesan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, sesuai tema Hardiknas 2018  Menguatkan Pendidikan, Memajukan Kebudayaan”.
Marilah kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, tanggal 2 Mei telah ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional. Di mana tanggal tersebut bertepatan dengan tanggal kelahiran Raden Mas Soewardi Soerjaningrat, seorang tokoh pendidikan Indonesia yang kemudian lebih dikenal dengan nama Ki Hadjar Dewantara.
Sesuai dengan tema tersebut “Marilah kita jadikan momentum untuk merenungkan hubungan erat antara pendidikan dan kebudayaan, sebagaimana tercermin dalam ajaran, pemikiran, dan praktik pendidikan yang dilakukan oleh Ki Hadjar Dewantara,” terangnya.
“Peringatan Hari Pendidikan Nasional kali ini juga sebagai momentum untuk merenung sejenak menengok ke belakang, melihat apa yang telah kita kerjakan di bidang pendidikan untuk kemudian bergegas melangkah ke depan  guna menggapai cita-cita masa depan Pendidikan Nasional yang didambakan,” tambahnya.
Salah satu inti dari pesan Menteri Pendidikan RI, “Teruslah ikhlas dan tulus berkontribusi tak kenal henti bagi usaha menguatkan pendidikan Indonesia serta memajukan kebudayaan Indonesia. Semoga kita semua dapat menyaksikan Indonesia sebagai bangsa adidaya budaya dengan pendidikan yang kuat,” pungkasnya.

By  :  Dedik

PUISI : NUANSA RAMADHAN 2020

NUANSA   RAMADHAN   2020 Karya : Dedik Ekadiana Langit berpayungkan lazuardi Awan bercengkrama dan menderu Alam bertakhta tuk ...