Rabu, 28 Februari 2018

BANK SAMPAH

BANK SAMPAH SMPN 88, MENUAI BERKAH

Anggrek Garuda 88,  Jakarta
Rasa sadar lingkungan harus dimiliki semua orang, tidak hanya orang tua yang harus memiliki perilaku mencintai lingkungan, anak-anak pun sebagai generasi penentu bangsa juga harus diberi pendidikan dan pemahaman dalam hal mencintai dan menjaga lingkungan, contoh saja bank sampah salah satu program pemerintah untuk pelestarian lingkungan yang saat ini telah digalakkan.
Dalam rangka mewujudkan program Sekolah Adiwiyata dan peduli lingkungan, SMPN 88 menggelar kegiatan bank sampah. Program yang bertujuan untuk mengatasi permasalahan lingkungan telah mengajak para siswa untuk peduli terutama masalah sampah. Kegiatan yang dikomandoi Bu Wildani ini dilaksanakan setiap hari Jumat dengan mengumpulkan dan memilah sampah berupa kertas, botol,  plastik, kardus, dan sampah organik. Masing masing kelas, bapak dan ibu guru serta seluruh karyawan terlibat dalam kegiatan ini. Pasalnya, sampah sudah seharusnya menjadi tanggung jawab bersama tidak hanya pemerintah
Selasa (27/02), bertempat di Dinas Kebersihan Cendrawasih, Cengkareng dalam rangka HPSN 2018, Bu Wildani (motivator bank sampah SMPN 88) memperoleh Piagam Penghargaan dari Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup, Kota Admnistratif Jakarta Barat dan Deposito Simpel (Simpanan Pelajar) dari BNI 46.
“Alhamdulilah semoga dengan mendapatkan penghargaan ini, Bank Sampah SMPN 88 semakin menjaga dan meningkatkan kepedulian warga sekolah terhadap lingkungan yang bersih dan nyaman,” tutur Wildani

By : Dedik

Selasa, 27 Februari 2018

FATAHILLAH

DESTINASI FATAHILLAH,  menarik TRAVELER

Destinasi favorit wisatawan lokal maupun mancanegara saat liburan akhir pekan, salah satunya adalah Wisata Kota Tua atau Museum Batavia, yang terletak di Jalan Taman Fatahillah No. 2, Jakarta Barat, dengan luas kurang lebih 1300 meter persegi. Di sana menyuguhkan bangunan-bangunan klasik tempo dulu dengan sentuhan yang tak pernah berubah, membuat kita serasa terbawa pada era penjajahan Belanda.
Kota Tua awalnya sebuah kota rintisan yang dulunya dibangun Belanda, sebagai pusat perdagangan dari dan keluar negeri menggunakan pelajayaran di kawasan Asia.
Image : Google
Image : Google
Museum dengan nama popular “MUSEUM FATAHILLAH” ini dibangun oleh Gubernur Jenderal Jan Pieterzoon Coen pada tahun 1602 sebagai gedung Balaikota Batavia. Di depan museum terdapat Meriam Si Jagur, meriam milik  Portugis yang berhasil dikuasai Belanda di tahun 1641.
Terdapat 23.500 koleksi barang bersejarah, baik asli maupun replika terpajang di dalam Museum Fatahillah. Koleksi itu di antaranya  patung dewa Hermes, peninggalan kerajaan Tarumanegara, sel tahanan Pangeran Diponegoro dan Untung Suropati, lukisan gubermur jendral VOC (1602-1942), artefak, dan prasasti.
Image : Google
Hal yang tak kalah menariknya lagi, saat di pelataran museum kita bisa bersenang ria dan berbaur ala tempo dulu dengan mengendarai sepeda onthel.  Dengan tarif 20.000 s.d. 30.000 sepeda onthel bisa kita sewa untuk berkeliling lokasi museum yang menjadi saksi bisu kota Jakarta.
Image : Google
Image : Google
Museum Fatahillah juga bisa menjadi sumber informasi tentang sejarah kota Jakarta bagi wisatawan lokal maupum mancanegara. Benda bersejarah yang ada di dalam museum, bisa menyadarkan kita bahwa perjuangan para pahlawan dalam mempertahankan dan merebut kemerdekaan dari penjajah bukan hal yang mudah.

By  :  Dedik

Minggu, 25 Februari 2018

PUISI

AYO  MEMBACA

Sesobek kertas telah diberikan
Seuntai tulisan juga berada di dalamnya
Sungguh banyak asa terpendam
Ilmu maha luas telah tertuliskan
Namun, sayang kau malas membaca
     Dunia begitu luas ilmu pun begitu terbentang
     Sungguh global telah berkata
     Kau tahu isiku ?
     Kau ingin mengerti, apa tentang global ini ?

Malas beribu malas, kau membaca
Duhai anak yang malas
Bangkitlah sekarang
Wawasan luas telah menantimu
Lawanlah jiwa kotormu itu
Tuk mencapai impianmu


Karya  :  Lia Oktaviani,   Nafisah Kamal,   Zulfah Alyah
                Siswa  SMPN  88,  kelas  IX E

Sabtu, 24 Februari 2018

KEWAJIBAN SEORANG GURU

APA KEWAJIBAN SEORANG GURU ?

Bumi Cipondoh Asri, Tangerang
Pada masa sekarang ini di era globalisasi, begitu terasa keluh kesah guru-guru dalam menjalankan tugas dan kewajibannya. Bukan karena kesejahteraannya yang tidak mencukupi, tapi kesulitan dalam menghadapi perilaku peserta didiknya yang terbawa arus globalisasi, yang mempengaruhi perkembangan jiwa si anak.
Mulanya guru tidak menduga hal ini. Oleh karena itu, guru harus lebih banyak mengenal peserta didiknya dalam lingkungan yang berlainan daripada orang tuanya.
Anak yang di rumah dikenal pemarah, mungkin di sekolah terlihat periang, anak yang di lingkungan keluarganya terlihat pelit, terkadang di sekolah membagi-bagikan makanan ke temannya, kepada orang tuanya, ia selalu bertutur kata kasar, tetapi guru mengenalnya sebagai anak yang sopan dan santun. Hal itu dilakukannya agar guru tidak mengetahui kepribadian sesungguhnya di rumah.  
Kesulitan lain, dikarenakan orang tua dalam memberikan pandangan tentang anak-anaknya kurang objektif. Kalau orang lain lebih mengerti akan karakter anaknya, itu tak mungkin dengan mudah diterimanya. Oleh sebab itu, suasana di sekolah dan di rumah perlu diketahui kedua belah pihak, antara guru dan orang tua siswa.
Solusi tepat bagi seorang guru agar mengenal lebih dekat tentang perkembangan peserta didiknya, perlu diadakan kunjungan rumah (home visit) yang memiliki tujuan menggali pengetahuan dan karakternya sehari-hari di lingkungan rumahnya. Kunjungan seperti ini sangatlah dihargai karena guru memperhatikan peserta didiknya sebagai seorang individu bukan sebagai bagian dari kelasnya saja. Di sini orang tua suka menceritakan segalanya tentang perkembangan anaknya. Kita sebagai guru akan memperoleh sedikit pengetahuan tentang suasana rumah, tempat anak hidup dalam mengekspresikan perkembangan psykhologisnya.
Strategi seperti inilah, menjadikan guru lebih paham dan bisa menemukan keadaan yang sesungguhnya dialami peserta didiknya. Orang tua siswa akan memperlihatkan sikap positifnya, karena mereka tahu betapa banyaknya kesukaran yang dihadapinya. Hal ini harus segera di atasi.
Kunjungan ke rumah tidak boleh ditunggu sampai ada pengaduan tentang perilaku si anak di sekolah, besar kemungkinan kedatangan guru tidak diterima dengan senang hati, bahkan orang tua akan merasa bahwa guru datang ke rumahnya hanya untuk menceritakan perilaku anaknya saja.
Untuk itulah, kunjungan ke rumah harus dilaksanakan secara kontinyu (suatu misal satu atau 2 minggu sekali). Sebab bagaimanapun juga, persoalan peserta didik di rumah, guru pun bukan hanya sekedar mengetahui tetapi harus dijadikan pertimbangan dalam mendidik di sekolah.
Laporan orang tua mengenai anak-anaknya hendaknya betul-betul dicatat dan diperhatikan. Jika orang tua terlihat kurang respon, tidak lagi memberi laporan lekas-lekaslah mencari solusi  agar komunikasi tetap terpelihara baik.
Adakanlah kesempatan bagi peserta didik untuk aktif mengembangkan kreatifitasnya agar bakatnya dengan petunjuk dan bimbingan guru bisa optimal terealisasikan. Makin banyak peserta didik yang aktif, makin sempitlah kemungkinan menggunakan waktunya melakukan hal-hal yang negatif.
Camkan, bahwa sekaranglah bagi para guru untuk menunjukkan kinerjanya sebagai seorang pendidik. Dan kewajiban guru-lah yang mempersiapkan peserta didikya sebagai tunas harapan bangsa.


By :  Dedik

Rabu, 07 Februari 2018

Reses Anggota DPRD

Reses  Anggota  DPRD Provinsi DKI,
Drs. H. Moh. Aries, MM.,M.Pd  
silahturohmi ke SMP Negeri 88

Anggrek Garuda 88,  Jakarta
Memasuki masa reses, anggota DPRD DKI Jakarta, Drs. H. Moh. Arief, MM.,M.Pd yang terpilih dari Dapil 10 Kecamatan Palmerah, melakukan reses dengan cara kunjungan langsung ke sekolah. Peninjauan tersebut dengan misi meningkatkan sarana dan prasarana sekolah guna meningkatkan pendidikan.
Drs. H. Moh. Aries, MM.,M.Pd anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta dari Komisi E, Fraksi Gerindra, mengunjungi SMPN 88 menggelar masa persidangan ke I Tahun Sidang 2017-2018, diterima kepala sekolah dan beberapa guru, Selasa 06 Februari 2018.
Dalam sambutannya H. Moh. Aries mengatakan,”Sebagai representasi rakyat yang duduk di DPRD, saya akan menampung aspirasi dan memperjuangkannya hingga ke gubernur dalam sidang paripurna,” tuturnya.
“Banyak masukan dari kepala sekolah yang disampaikan kepada kami, mulai dari kondisi fisik sekolah yang sudah harus dilakukan rehab berat, kondisi guru,  tata usaha hingga  tenaga honorer K-2 dan UMP yang harus mendapat perhatian serius dari Pemprov DKI Jakarta”, tambahnya.
”Kami mohon sekolah ini bisa diperhatikan agar proses belajar mengajar menjadi lebih kondusif”, ungkap H. Yusron.
Turut hadir camat Palmerah yang diwakili sekcam, lurah Palmerah yang diwakili sekel, Bhabinkamtibmas kelurahan Palmerah, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, dan warga masyarakat. ”
By : Dedik

Selasa, 06 Februari 2018

BEDAH KISI-KISI UASBN

MGMP PPKN WILAYAH 2 JAKARTA BARAT
BEDAH KISI-KISI UASBN

Anggrek Garuda 88,  Jakarta
Persiapan menjelang digelarnya Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN) tidak hanya peserta didik, para tenaga pendidik pun mulai fokus dengan soal-soal yang akan diujikan ke siswa sesuai dengan kisi-kisi yang diluncurkan Kemendiknas.
Seperti halnya dilakukan 110 guru yang tergabung dalam MGMP PPKn wilayah 2 Jakarta Barat, melaksanakan workshop bedah kisi-kisi. Acara diselenggarakan di Gedung Soewiryo 2, Lt. 16, Walikota Jakarta Barat, Kamis 01 Februari 2018.
 Tujuan kegiatan ini agar para peserta mampu menganalisis, menjabarkan kisi-kisi UASBN, dan menyusun soal-soal yang berkualitas. Targetnya menghasilkan produk berupa tiga paket soal, yang nantinya dipakai untuk Try Out UASBN.
Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Suku Dinas Wialayah 2 Jakarta Barat, DR. Hj. Uripasih, M.Pd. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa “Guru harus merubah mindsetnya, selalu optimis, dan memiliki penuh keyakinan mengantarkan peserta didiknya menuju kesuksessan,” tuturnya.
Sementara itu, Drs. Ramdani, pengawas SMP wilayah 2 Jakarta Barat turut ambil bagian di dalamnya. “Dia mengingatkan kembali agar para guru memahami SKL dalam menentukan kisi-kisi”, tegasnya.
Setelah pembukaan, kegiatan dilanjutkan penyajian materi dan berdiskusi yang dipandu langsung oleh Bu Wien ( narasumber dari SMPN 189)

By : Dedik

Minggu, 04 Februari 2018

PERANGI BAHAYA NARKOBA

SMPN 88,   PERANGI BAHAYA NARKOBA

Anggrek Garuda 88,  Jakarta
Masa remaja merupakan fase perkembangan dari masa anak-anak menuju dewasa. Perkembangan pada masa anak-anak dan remaja ini akan membentuk jatidirinya di masa dewasa. Karena itulah bila masa anak-anak dan remaja rusak karena Narkoba, maka hancurlah masa depannya.
Pada masa remaja, justru keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti trend dan gaya hidup, serta bersenang-senang besar sekali. Walaupun semua kecenderungan itu wajar-wajar saja, tetapi hal itu bisa juga memudahkan remaja untuk terdorong menyalahgunakan Narkoba. Data menunjukkan bahwa jumlah pengguna Narkoba yang paling banyak adalah usia remaja.
Oleh karena itu, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 88 yang berlokasi di Jalan Anggrek Garuda, Slipi, Jakarta  menggelar sosialisasi perangi bahaya Narkoba yang dilaksanakan di lingkungan sekolah bekerja sama dengan Polsek Palmerah,  Selasa (30/1).
Kepala SMPN 88, Drs. H. Yusron, M.Pd mengatakan, “Dengan adanya kegiatan sosialisasi ini, siswa mampu mengetahui dampak dari bahaya Narkoba yang sangat merusak jiwa dan masa depan bangsa”, ungkapnya. 
Lebih lanjut Wakil Kurikulum, Panca Hardjana, M.Si menambahkan, “Banyaknya kasus cukup menjadi pelajaran bagi kita semua untuk meninggalkan prilaku negatif tersebut. Sekolah perlu mengambil peran aktif dalam mencegah penyalahgunaan Narkoba di kalangan pelajar yang diwujudkan dalam berbagai bentuk, antara lain : memberi informasi dan pemahaman, menanamkan kesadaran, menumbuhkan sikap kritis, dan membangun kemandirian”.
“Kita semua berdoa kepada Allah Ta’ala agar semua elemen baik siswa, guru, karyawan, dan masyarakat kita agar terhindar dari bahaya Narkoba tersebut”, pungkasnya
By  :  Dedik

PUISI : NUANSA RAMADHAN 2020

NUANSA   RAMADHAN   2020 Karya : Dedik Ekadiana Langit berpayungkan lazuardi Awan bercengkrama dan menderu Alam bertakhta tuk ...