Rabu, 30 Agustus 2017

Gudep 01.717 dan 01.718, SMPN 88 Jakarta, Gelar Upacara Penggalang


Anggrek  Garuda  88,  Jakarta
Peran Pembina sangatlah penting dalam membangkitkan kegiatan pramuka. Karena itu, Pembina juga tidak boleh bosan untuk membina anak didiknya. Dengan demikian peminat pramuka setiap tahunnya akan terus meningkat.
Rabu, 30 Agustus 2017 bertempat di halaman sekolah, tepatnya pukul 15.00 WIB digelar latihan upacara penggalang, Gudep 01.717 dan 01.718 SMPN 88 Jakarta. Bertindak sebagai Pembina Upacara Kak Idham Aulia Rasyidin yang diikuti seluruh penggalang rakit kelas 7, penggalang ramu kelas 8, dan penggalang terap kelas 9.
Upacara dimulai dengan laporan masing-masing pimpinan regu kepada pratama kemudian dilanjutkan dengan penjemputan Pembina upacara sekaligus melaporkan bahwa upacara siap untuk dimulai.  Pembina upacara mengambil tempat yang diikuti Pembantu Pembina berada di belakang Pembina upacara dengan membentuk barisan bersaf.  Pembina upacara melangkah ke depan, mendapatkan penghormatan dari pratama diikuti seluruh peserta upacara.
Tahapan berikutnya, pengibaran bendera merah putih disertai penghormatan oleh seluruh peserta upacara, pembacaan teks Pancasila, dan pembacaan Dasa Darma Pramuka oleh petugas.
Dalam amanatnya, Pembina Pramuka, Kak Idham Aulia Rasyidin mengatakan “Tujuan kegiatan pramuka ini adalah untuk membentuk karakter serta kepribadian siswa agar menjadi manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur serta tinggi mental, moral, budi pekerti dan kuat keyakinan beragamanya, maka itu harus kita tanamkan sejak dini”.
Setelah menyampaikan amanatnya, upacara dilanjutkan dengan pembacaan doa oleh petugas. Pembina upacara menyerahkan pasukan kepada pratama, untuk memberi penghormatan.
Pembina upacara meninggalkan lapangan, barisan pun dibubarkan untuk mengikuti latihan kepramukaan selanjutnya.

Rabu, 23 Agustus 2017

WISATA SEJARAH, MUSEUM PERUMUSAN NASKAH PROKLAMASI, BERSAMA SMP NEGERI 88 JAKARTA


Anggrek  Garuda  88,  Jakarta
Setiap anak Indonesia sudah mengetahui kapan Indonesia merdeka. Namun, mereka banyak yang belum mengetahui, kenapa dalam naskah asli Proklamasi, tertulis 17 Agustus’05, bukan 1945 ?  
Pertanyaan ini terjawab, ketika mengunjungi Museum Perumusan Naskah Proklamasi di Jalan Imam Bonjol No.1, Jakarta Pusat.
Pada hari Rabu, 23 Agustus 2017 siswa-siswi SMP Negeri  88 Jakarta yang didampingi 4 guru, di antaranya Dra. Hj. Syarifah, Dra. Ajriah, Drs. Dedik Ekadiana, dan Bainuddin, S.Or berkunjung ke Museum Perumusan Naskah Proklamasi. Mereka melihat tempat Perumusan Naskah Proklamasi yang dilakukan di meja panjang dengan 10 kursi.
Para siswa tampak antusias sekali memperhatikan arahan seorang Edukator saat memberikan penjelasan terkait sejarah-sejarah yang ada di dalam museum. Sebagian lagi ada yang menyaksikan film dokumentasi di ruang audio visual.
Di sini terlihat patung replika Soekarno, Hatta, dan Ahmad Subardjo dari Rengasdengklok sedang merumuskan, mengesahkan, dan menandatangani naskah proklamasi yang dibacakan Soekarno dihadapan 27 tokoh pergerakan bangsa Indonesia yang hadir.  Saat itu bulan Ramadhan,  tanggal 17 Agustus 1945 dini hari.
Setelah sepakat, akhirnya Sayuti Melik mengetik naskah tersebut ditemani B.M. Diah. Ada yang menarik untuk ditelisik, pada perumusan naskah teks proklamasi, Soekarno dalam tulisan tangannya menulis, Djakarta 17-8-'05. Padahal tahun itu dalam penanggalan masehi adalah tahun 1945.
Menurut pengelola musem,  tahun '05 itu kependekan dari angka "tahun 2605" penanggalan yang dipergunakan Jepang saat berkuasa di Indonesia.
Penghitungan tahun tersebut dimulai ketika Kaisar Jimmu naik tahta pada tahun 660 SM, sehingga lebih awal 660 tahun dari pada Gregorian (tahun sesudah Masehi).
Namun,  saat Soekarno membacakan teks proklamasi di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta, pukul 10.00 pagi, tanggal 17 Agustus 1945, ternyata menggunakan tahun Masehi dalam penanggalan Indonesia,  yang berlanjut hingga kini.
Di lantai 2 terdapat replika teks proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang diketik Sayuti Melik, ditandatangani Ir. Soekarno-Hatta tanggal 17 Agustus 1945.  Selain itu, terdapat pula kaset Proklamasi Kemerdekaan serta mata uang sepuluh ribu tahun 1945.
Di halaman belakang Museum Perumusan Naskah Proklamasi, terdapat sebuah bunker rahasia, dengan bantuan anak tangga untuk menyusurinya. Di dalamnya terdapat sebuah kamar rahasia selebar 5 meter dengan panjang 3 meter dan tinggi 1,5 meter.
Laksamana Maeda adalah pejabat militer Jepang pada masa penjajahan. Rumah dinasnya dijadikan tempat untuk merumuskan proklamasi kemerdekaan RI pada tahun 1945 oleh para pejuang kemerdekaan.


Selamat  mengenang  perjuangan  para  pahlawan  kemerdekaan Indonesia!

Senin, 21 Agustus 2017

SMPN 88, IMUNISASI MEASLES RUBELLA (MR)


Anggrek  Garuda  88,  Jakarta
Sejak dicanangkan Kampanye Imunisasi Measles Rubella (MR) atau Imunisasi Campak-Rubella oleh Presiden Joko Widodo di seluruh Indonesia, sejak 1 Agustus 2017 lalu, Pemerintah Kota Jakarta Barat menggelar kegiatan imunisasi MR di sekolah-sekolah yang ada di wilayahnya. Anak-anak usia 9 bulan hingga 15 tahun wajib diimunisasi. Selain di Puskesmas dan Posyandu, pemberian vaksin juga dilakukan di sekolah-sekolah mulai TK, SD, dan SMP hingga pondok pesantren di berbagai wilayah.
Kementrian Kesehatan mencanangkan penambahan 4 vaksin baru yang wajib diberikan pada anak, termasuk di antaranya vaksin rubella, vaksin kanker serviks, vaksin pnemokokus, untuk mencegah radang paru-paru, vaksin rubellaparu, dan vaksin pencegah radang otak (JE).
Pada hari ini, Senin 21 Agustus 2017 bertempat di laboratorium dilaksanakan Imunisasi Campak dan Rubella bagi seluruh siswa- siswi SMPN 88 yang merupakan salah satu program dari pemerintah.
Dra. Ajriah, Waka Kesiswaan SMP Negeri 88 mengatakan sengaja meluangkan waktunya untuk mengumpulkan ratusan siswanya supaya ikut vaksinasi rubella.
Menurutnya, suntik antibiotik sangat penting untuk meningkatkan kesehatan siswanya supaya tidak rentan terkena penyakit.
“Kami mengapresiasi langkah sigap Dinas Kesehatan yang menggelar vaksin di sekolah kami. Semoga program ini berjalan berkelanjutan untuk meningkatkan kesehatan setiap anak,” ungkapnya.
Dokter Puskesmas Kelurahan Palmerah, dr Wildan mengatakan vaksinasi rubella merupakan program nasional untuk menekan penularan virus berbahaya.
Vaksin tersebut, kata Wildan bermanfaat mencegah munculnya campak rubella. Ada 14 petugas medis, di antaranya dua dari kelurahan. tujuh dari puskesmas kecamatan, dan lima dari  RS Bhakti Mulya yang melaksanakan vaksinasi di SMP Negeri 88.
Oleh sebab itu, mari kita sukseskan program pemerintah melalui kampanye measles–rubella ini agar siswa sehat dalam mengikuti kegiatan belajar di sekolah maupun di luar sekolah. 

Jumat, 18 Agustus 2017

UPACARA HUT RI 72 di SMPN 88 LANCAR dan KHIDMAT


Anggrek  Garuda  88,  Jakarta
Kamis, 17 Agustus 2017 semua anggota Paskibraka sibuk mempersiapkan dengan mengenakan baju kebanggaannya, baju atasan dan bawahan yang serba putih dengan sarung tangan putih dan slempang warna merah putih. Bukti dedikasi siswa kepada negara lewat Upacara Bendera.
Tepat pukul 07.00, bel berbunyi saatnya menuju halaman sekolah, semua siswa dari keas VII hingga IX mempersiapkan barisannya. Begitu pula dewan guru dan karyawan sudah mempersiapkan diri pada posisinya.
Protokol upacara memulai pelaksanaan upacara, derap langkah Tim Paskibraka mulai terdengar. Bpk Suharto, M,Pd selaku Inspektur Upacara sudah memasuki lapangan. Upacara bendera diawali dengan pengibaran Sang Saka Merah Putih yang diiringi lagu Indonesia Raya. Pasukan Paskibraka dan pembawa bendera merah putih berjalan tegap dan rapi membentuk formasi di tengah lapangan. Seluruh peserta khidmat melantunkan lagu Indonesia Raya, mengiringi naiknya bendera pusaka.
Selanjutnya, pembacaan teks proklamasi dibacakan oleh Bpk Erman Fistoni, S,Pd, Pembukaan UUD 1945 oleh siswa kelas IX, dan teks Pancasila dibacakan oleh inspektur upacara yang diikuti oleh seluruh peserta upacara.
Dalam amanatnya, Bpk Suharto, M,Pd menyampaikan sambutan Menteri Pendidikan RI,  Prof. Dr. Muhadjir Effendy, MAP. Insan Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia yang bahagia, salah satu tugas pendidikan yang tertuang dalam Program Nawacita Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla adalah membangun karakter sejak usia dini. Selain itu, pendidikan harus mengedepankan aspek-aspek kebhinnekaan sebagai kekayaan bangsa Indonesia serta menghadirkan negara dalam menangani pendidikan hingga ke seluruh pelosok tanah air. Hal ini juga menjadi bagian dari tugas revolusi mental.
Sekali lagi, mari kita hayati konsep TRIHAYU KI HADJAR DEWANTARA yaitu “Memayu Hayuning Sarira, Memayu Hayuning Bangsa, Memayu Hayuning Bawana”, artinya apapun yang diperbuat oleh seseorang, hendaknya bermanfaat bagi dirinya sendiri, bermanfaat bagi bangsanya, dan bermanfaat bagi manusia pada umumnya. Hari ini kita ingatkan kembali bahwa pada kitalah Ki Hadjar Dewantara menitipkan semangat itu.
Mari kita berkontribusi untuk pendidikan, mari kita bergerak bersama untuk bangsa, ingatlah bahwa setiap dari kita merupakan insan pendidikan, setiap dari kita memiliki tanggung jawab untuk memajukan pendidikan.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa meridloi niat tulus kita dalam berkontribusi untuk pendidikan Indonesia”.
Selamat Hari Kemerdekaan Republik Indonesia
Marilah kita terus bersinergi untuk pendidikan bangsa ini.
Seluruh peserta upacara mengikutinya dengan penuh khidmat dan semangat, terlihat ketika tim paduan suara didikan Bpk Drs. Sumardi dan Ibu Suci Lestari, S.Pd tampil prima dalam membawakan lagu Berkibarlah Benderaku, lagu Syukur saat mengheningkan cipta mengenang jasa para pahlawan.
Acara dilanjutkan dengan  penyematan dan pemberian penghargaan kepada guru berpretasi oleh Kepala SMPN 88, Bpk Drs. H. YUSRON, M,Pd, di antaranya Bpk Edy Sumardi, M,Pd peraih OGN bidang IPS dan Bpk Drs. Dedik Ekadiana peraih lomba karya ilmiah P4TKPKNIPS di Malang.
Upacara diakhiri dengan pembacaan doa untuk para pahlawan yang telah berjuang meraih kemerdekaan Indonesia. “Ya Allah terimalah perjuangan para pahlawan Indonesia, jadikanlah perjuangan mereka sebagai amal baik dan ibadah di sisi Mu, turunkanlah rahmat dan karunia Mu kepada masyarakat Indonesia”.
Usai upacara diisi dengan kegiatan syukuran bersama dengan  pemotongan tumpeng. Hal ini menampakkan adanya kasih persaudaraan dari kami sebagai satu keluarga.
Marilah kita mengisi kemerdekaan dengan mengedepankan kerjasama dan saling menghargai satu sama lain.

Merdeka

Kamis, 17 Agustus 2017

TRI LOMBA, SMPN 88 MERIAHKAN HUT RI KE 72


Anggrek  Garuda  88,  Jakarta
Tidak pernah hilang antusias masyarakat Indonesia menyambut hari kemerdekaan. Di usia kemerdekaannya yang ke-72, telah banyak perubahan yang dialami bangsa ini. Pemimpin bangsa silih berganti, tak sedikit pun menyurutkan semangat dalam merayakan hari kemerdekaan bangsa ini.
Hari itu, Kamis (10/8) hingga Jumat (11/8) SMPN 88 Slipi, Jakarta Barat didominasi warna merah putih. Dari ruangan kelas hingga parkiran, di mana-mana ada warna merah putih.  Ya benar, hari itu kami merayakan kemerdekaan Republik Indonesia enam hari lebih awal dari seharusnya.  Bapak dan Ibu Guru serta anak-anak semarak dengan kostum merah putihnya.
Dalam rangka HUT RI ke-72 ini, SMPN 88 mengadakan tiga jenis lomba yang diikuti seluruh siswa-siswi kelas VII, VIII, dan IX. Aneka lomba tersebut,  di antaranya tarik tambang, balap karung, dan got talent (cari bakat).
Pembina OSIS, Suci Lestari, S. Pd yang didampingi Bainuddin, S. Or selaku Ketua Panitia Lomba, menjelaskan tujuannya untuk meningkatkan nilai juang siswa-siswi melatih kekompakan, kerjasama, serta kompetensi yang sportif mengisi kemerdekaan dengan kegiatan positif.
Kepala SMPN 88, Drs. H. YUSRON, M. Pd dalam sambutannya “berharap dengan mengikuti lomba ini, mereka merasa bahwa untuk mendapatkan kemenangan perlu adanya kerja keras dan perjuangan yang besar. Itulah yang ditanamkan kepada para siswa-siswi agar paham artinya perjuangan”, ungkapnya.
Semoga semangat kemerdekaan ini terus terpupuk dalam dada seluruh masyarakat Indonesia.
Semangat untuk lebih maju, lebih unggul, semangat untuk menjadi lebih baik dari hari-hari dan tahun-tahun yang telah berlalu.

MARI KOBARKAN  SEMANGAT  KEMERDEKAAN,
MERDEKA

PUISI : NUANSA RAMADHAN 2020

NUANSA   RAMADHAN   2020 Karya : Dedik Ekadiana Langit berpayungkan lazuardi Awan bercengkrama dan menderu Alam bertakhta tuk ...